Alamat:

Jl. Pangkalan Samak No. 49 RT.18 Lk.VI (Pasar Senin) Kel. Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir.
HP:
0852 6788 6580 (MUTTAQIN, S.T.) - 0852 6850 1978 (MEILY D.A.)

Kamis, 28 Oktober 2010

Dzikir Bersama Rasulullah 1

Iftitah
Semua orang, termasuk Anda, menginginkan ketenangan jiwa, ketentraman dan kesejahteraan hidup. Namun betapa banyak orang yang keinginan dan harapannya tak kunjung datang. Hari demi hari, dari pekan ke pekan berikut, bahkan mungkin bertahun-tahun mereka menanti kunjungnya harapan yang senantiasa dipintanya, tetapi masih saja keresahan menghantui dirinya, kegelisahan menyelimuti hidupnya; makan tak enak, tidur tak nyenyak, bekerja tak nyaman, beraktifitas tak tentram.
Entah mengapa ???!! Padahal Allah swt Dzat Pencipta Yang Rahman dan Yang Rahim, memberikan karuniaNya kepada hamba-hambaNya, berupa jalan ketentraman dan kesejahteraan yang diidamkan setiap insan. Dengan kasih dan sayangNya, Allah swt memberikan anugrah berupa “Pelita Hidup dan Kehidupan”. Juga atas kehendakNya, Allah swt telah menganugrahkan kepada manusia tentang cara mengadukan persoalan dan permasalahan hidup yang dihadapi, dengan mengutus RasulNya yang menyampaikan taujihat (arahan-arahan) suci, agar selalu dekat denganNya, Robb (Tuhan) alam semesta.
Kata kunci untuk cara meraih ketenangan, ketentraman dan kebahagiaan hidup adalah “Beriman Kepada Allah swt Secara Ikhlas”. Lalu …..??? Cukupkah dengan pengakuan “Beriman” ?! Tentunya tidak, karena makna dan nilai iman kepada Allah swt baru nampak dan teruji, jika kita selalu menyebut asmaNya, mengingatNya di setiap saat dan tempat, seiring sejalan dengan merealisasi ajaranNya sesuai dengan tuntunan NabiNya Muhammad saw.
Fungsi dan Kedudukan Zikir
1.Zikir merupakan perintah Allah swt (QS al-Baqarah: 152, al-Ahzab: 41).
2.Zikir merupakan indikasi keimananan seseorang (QS al-Ahzab: 35, Ali Imran: 190).
3.Zikir sebagai penenang jiwa (QS al-Ra’d: 28)
4.Zikir sebagai sarana tazkiyah an-nafs (pensucian jiwa), sebagaimana tertera dalam hadits Rasulullah saw “Perumpamaan yang berzikir dan yang tidak berzikir seperti orang hidup dan orang mati” (HR Bukhari Muslim).
Fadhilah (keutamaan) Zikir
1.Dengan melakukan zikrullah akan diperoleh maghfirah (ampunan) Allah swt (QS al-Ahzab: 35)
2.Memperoleh segala kebajikan dari sisi Allah swt, “Maukah kamu aku tunjukkan amal paling baik, lebih bersih/suci di sisi Tuhanmu, lebih baik dari bersedekah dengan emas dan perang, lebih utama dari berperang melawan musuh Allah ? Tanya Nabi kepada para shahabat, ,mereka serentak menjawab: Mau !! Itulah Zikrullah, kata Nabi saw (HR Tirmizi dan Ibnu Majah).
3.Memudahkan pengamalan ajaran Islam secara utuh. Seorang lelaki datang kepada Rasulullah seraya bertanya: Ya Rasulullah, ajaran Islam telah melimpah banyak, beritahukan kepadaku sesuatu yang dapat (memudahkanku) mengamalkan ajaran Islam tersebut. Nabi menjawab: Basahilah selalu lidahmu dengan zikrullah (HR Tirmizi dan Ibnu Majah).
4.Memperoleh taufik, inayah dan kesertaan Allah swt, seperti yang tercantum dalam hadits Qudsi “Nabi saw bersabda: Allah swt berfirman: “Aku ada pada sangkaan (baik) hambaKu, Aku besertanya jika ia mengingatku (zikrullah), jika ia berzikir kepadaKu dalam dirinya, niscaya Aku mengingatnya dalam DzatKu, jika ia mengingatKu dalam keramaian, Aku akan mengingatnya dalam hal yang lebih baik lagi, jika ia mendekat kepadaKu sejengkal, Aku akan mendekat kepadanya sehasta, jika ia mendekat kepadaKu sehasta, niscaya Aku mendekat sedepak, jika ia datang kepadaKu berjalan kaki, niscaya Aku datang dengan berlari kecil (HR Bukhari Muslim).
5.Memperoleh keberkahan dari Allah swt, Suatu saat Rasulullah datang menemui para Shahabatnya yang sedang berkumpul, seraya bertanya? Apa yang sedang kalian lakukan disini ? “Kami berkumpul dalam rangka berzikir, bertahmid” , Nabi bertanya kembali “Apa benar kalian berkumpul untuk hal itu ? Mereka menjawab: Benar, wahai Rasulullah, kami berkumpula hanya untuk itu. Sabda Nabi saw: Aku tidak minta sumpah dari kalian lantaran sebuah tuduhan, tetapi telah datang kepadaku Jibril memberitahukan bahwa Allah swt berbangga dengan kalian kepada para malaikatNya” HR Muslim).
Macam-macam Zikir :
1. Zikir Hati (mengingat Allah dengan hati tanpa diucapkan dengan lisan), dalam proses tazkiah an-nafs (pensucian jiwa) atau dapat disebut dengan istilah “dialog dengan jiwa”.
2. Zikir Akal, atau disebut dengan istilah Tafakkur, merenung kejadian alam di sekitarnya dalam rangka meningkatkan amal takwanya kepada Allah swt.
3. Zikir lisan, mengucapkan bacaan-bacaan tertentu dalam rangka mengingat Allah swt, yakni bacaan yang telah dicontohkan Nabi saw sebagai teladan dan panutan umat.
Adab dan Cara Berzikir
1. Mengikhlaskan niat dan motivasi dalam mengamalkan zikir, tidak mempunyai maksud dalam melakukan zikir selain untuk mengingat Allah dalam rangka meningkatkan amal ibadah dan perbuatan-perbuatan taat kepada Allah swt (QS. Al-Bayyinah: 5).
2. Dilakukan dengan rasa penuh ketundukan dan rasa takut, tanpa mengganggu orang lain (QS al-A’raf: 205).
3. Melakukan zikir dalam keadaan suci dari hadats kecil dan besar. Bagi yang berhadats besar dibolehkan melakukan zikir selain membaca ayat-ayat al-Qur’an (lihat al-Adzkar Imam an-Nawawi hal. 28).
4. Zikir dilakukan pada tempat dan dengan pakaian yang suci dan bersih.

Selasa, 19 Oktober 2010

PERBANYAKLAH HUSNUL MU’AMALAH!

PERBANYAKLAH HUSNUL MU’AMALAH!

Disampaikan oleh MUTTAQIN, S.T.
Dalam MT. Ummahatul Mukminah Tanjung Laut, MT. Al Hidayah Tanjung Atap dan MT. Jama’atish Sholihat Rengas

Saat ini kita telah berada di bulan Zulqa'dah, salah satu bulan yang disucikan Allah SWT. Dalam bulan suci ini, kita dianjurkan untuk memperbanyak Husnul Muamalah. Husnul mu’amalah merupakan bagian dari akhlaq al karimah yang merupakan cermin baiknya keimanan seorang mukmin baik dalam hubungannya dengan Allah (hablumminallah) maupun hubungannya dengan manusia (hablumminannas).
Ustadzah Erika Suryani Dewi, Lc menuliskan beberapa sikap yang perlu diperhatikan dalam rangka meningkatkan dan memperbanyak husnul muamalah, yaitu :

1. Menepati janji
Sebagaimana firman Allah SWT: "Wahai orang orang yang beriman, penuhilah janji-janjimu" (QS. Al Maidah : 1).
Baik janji kepada manusia, terlebih janji kepada Alloh SWT.

2. Menghormati tetangga
Rosululloh SAW bersabda, ….dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya, …” (HR. Bukhari Muslim). Dan dalam salah satu riwayat disebutkan bahwa baiknya amalan shalat, puasa dan shadaqah tidak dapat menjamin seseorang masuk surga ketika akhlaqnya buruk pada tetangganya.

3. Memenuhi hak orang tua dan anak
Allah berfirman dalam surat Al Ahqof ayat 15, “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua ibu bapaknya. Ibunya yang telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah, menyambungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan.”
Rasulullah bersabda yang intinya, barang siapa membuat ridho orang tuanya di pagi hingga sore hari maka ia mendapati dua pintu syurga terbuka untuknya,dan jika seorang maka satu dari pintu itu. Dan barang siapa membuat murka orang tuanya maka ia mendapati dua pintu neraka terbuka untuknya, dan bila seorang maka satu dari pintu itu. Seseorang bertanya ‘ya Rasulullah, apakah meskipun keduanya berbuat anaiaya kepadanya?’ Rasulullah menjawab, ‘meskipun keduanya berbuat aniaya kepadanya (dua kali)’
Demikian juga, orang tua juga wajib berbuat adil kepada anak-anaknya bahkan dalam hal pemberian sekalipun yang sering kita anggap sepele.

4. Berbuat baik dalam rumah tangga
Dalam kehidupan rumah tangga, suami istri harus dapat menjaga dan memenuhi hak-hak pasangannya masing-masing. Rasullulah bersabda, “Nasihatilah perempuan dengan cara yang baik! Perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk, sementara yang paling bengkok itu bagian teratasnya. Jika engkau bersikeras meluruskannya, ia akan patah. Tetapi jika engkau membiarkannya, ia akan bengkok selamanya. Maka nasihatilah perempuan dengan cara yang baik!”

5. Memenuhi hak atas diri sendiri
Sebagai mukmin, setiap pagi kita diwajibkan untuk menyedekahi 360 titik persendian tubuh kita. Shadaqah disini tidak hanya berupa materi namun dapat berupa non materi seperti shalat Dhuha, membantu orang lain, mengucapkan kalimat-kalimat thoyyibah (dzikir), langkah-langkah menuju masjid, atau menyingkirkan duri atau benda-benda berbahaya dari jalan.
Mulai saat ini, mari terapkan husnul muamalah dalam kehidupan ini. Kita jauhi sifat-sifat kikir, dengki, rakus dan zalim yang terbukti telah sukses menghancurkan umat-umat sebelumnya. Sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq mulia.” (HR. Malik)
Semoga Allah SWT memudahkan langkah-langkah kita dalam ketaatan kepada-Nya dan mewarisi akhlaq yang baik dalam berinteraksi dengan sesama manusia terlebih dalam berinteraksi dengan Allah, karena kebersihan dan kemurnian iman tercermin dari akhlaq yang mulia. Amiin.
wallahu alam

Sumber: www.MQNet.com dan www.Risalah Mudzakarah.com