Alamat:

Jl. Pangkalan Samak No. 49 RT.18 Lk.VI (Pasar Senin) Kel. Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir.
HP:
0852 6788 6580 (MUTTAQIN, S.T.) - 0852 6850 1978 (MEILY D.A.)

Rabu, 15 September 2010

Agar Sakit Menjadi Pahala 2

Do'a dan Dzikir Saat Sakit
Disampaikan oleh MUTTAQIN, S.T.
Sekretaris Persatuan Mubaligh Indonesia Kabupaten Ogan Ilir
Pembina ROHIS SMA Negeri 1 Tanjung Batu
Pembina MT. Jama’atish Sholihat Rengas
Pembina MT. Ummahatul Mukminah Tanjung Laut
Pembina MT. Al Hidayah Tanjung Atap

Do’a Rosululloh SAW saat sakit:
Rosululloh SAW apabila sakit, beliau meletakkan tangannya di bagian anggota badan yang sakit, kemudian membaca:
بِسْمِ اللهِ أَعُوْذُ بِعِزَّةِ اللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّمَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ
“Dengan menyebut nama Alloh (tiga kali). Aku berlindung dengan kemuliaan Alloh dan kekuatan-Nya dari kejahatan apa yang aku rasakan (sakit) dan yang aku khawatirkan (tujuh kali).” (HR. Muslim dari hadits Utsman bin Abul ‘Ash)

Do’a Rosululloh SAW untuk orang yang sakit:
Dan apabila menjenguk orang sakit, beliau berdo’a:
أَللهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ البَأْسَ, إِشْفِ وَأَنْتَ الشَّفِيْ, لاَشِفَاءَ إِلاَّشِفَاؤَكَ, شِفَاءً لاَيُغَادِرُ سَقَمًا.
“Ya Alloh, Rabb manusia hilangkanlah rasa sakit! Sembuhkanlah karena Engkau adalah Penyembuh penyakit, tidak ada obat yang menyembuhkan melainkan obat (dari)-Mu, obat yang tidak meninggalkan rasa sakit sesudahnya.”
Kemudian beliau mengusapkan tangannya ke bagian anggota badan orang yang sakit dan menghibur rasa khawatir orang yang sakit.” (HR. Bukhori dan Muslim dari hadits A’isyah)

Senin, 13 September 2010

Agar Sakit Menjadi Pahala



MUTTAQIN, S.T.

Sekretaris Persatuan Mubaligh Indonesia Kabupaten Ogan Ilir

Pembina ROHIS SMA Negeri 1 Tanjung Batu

Pembina MT. Jama’atish Sholihat Rengas

Pembina MT. Ummahatul Mukminah Tanjung Laut

Pembina MT. Al Hidayah Tanjung Atap


AGAR SAKIT MENJADI PAHALA

السلام عليكم ورحمةالله وبركاته


Pada kesempatan yang baik ini, kami mengajak kita semua untuk semakin meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Karena sesungguhnya taqwa inilah yang dapat meningkatkan derajat kita di hadapan Allah SWT.


Dan salah satu tanda orang yang bertaqwa itu sebagaimana yang disampaikan oleh Sayyidana ‘Ali bn Abi Tholib adalah Asy-syukru ‘alal jazil warridho ‘allal qoil, yang maksudnya adalah bersyukur terhadap yang banyak dari nikmat yang telah Alloh berikan dan ridho terhadap yang sedikit, termasuk ridho atas cobaan dan musibah yang tengah menimpanya.

Kaum Muslimin yg di rahmati Alloh SWT.

Rasulullah bersabda. “Dua nikmat yang sering tidak diperhatikan oleh kebanyakan manusia yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas)

Dalam hadits di atas, Rasulullah SAW menyampaikan kritikan kepada kebanyakan manusia yang sering tidak memperhatikan keduanya. Padahal kesehatan dan waktu luang sesungguhnya merupakan dua nikmat yang besar dan mahal. Dengan keduanyalah manusia dapat melakukan aktivitas kehidupannya. Oleh karena, sudah sepatutnya kita mensyukuri dua nikmat tersebut. Marilah kita gunakan kedua kenikmatan tersebut untuk melakukan hal-hal yang diridhoi dan dicintai Allah SWT. Janganlah sekali-kali kita gunakan kesehatan dan waktu luang yang diberikan Allah untuk melakukan hal-hal yang dibenci dan dimurkai Allah SWT.

Dengan melakukan hal di atas, mudah-mudahan Allah SWT akan senantiasa memberikan kesehatan dan waktu luang kepada kita. Namun, tentu saja disamping kita menjaga diri untuk tidak melakukan hal-hal yang dimurkai Allah SWT, bagian dari ikhtiar yang harus kita usahakan dalam rangka menjaga kedua nikmat tersebut, khususnya nikmat kesehatan adalah dengan meminimalkan sebab-sebab masuknya bibit penyakit (virus dan bakteri) ke dalam badan kita serta berhati-hati dalam setiap tindakan yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.

Ketika kita sudah melakukan hal-hal di atas, ternyata Allah SWT masih ingin menguji kita dengan ditimpahkannya penyakit kepada kita. Atau penyakit yang diakibatkan kelalaian kita sendiri, maka yang harus kita lakukan adalah marilah kita memperbanyak istighfar, bersabar dan tetap berusaha menunaikan ketaatan semampu kita serta menghadirkan sikap, pemikiran, dan prilaku positif, janganlah sekali-kali kita berburuk sangka terhadap Allah SWT. Karena boleh jadi dibalik sakit dan kesempitan yang kita rasakan ada hikmah besar yang diajarkan Allah SWT. Karena dengan sikap, pemikiran dan perilaku postif, maka Allah SWT akan cepat memberikan kesembuhan, karena orang yang sakit dan ditimpa kesempitan/kesusahan tetapi dia tetap menjaga ketaatan kepada Allah SWT di hadapan Allah bukanlah orang yang hina. Mereka justru memiliki kedudukan yang sangat mulia.

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah SWT

Allah menjanjikan apabila orang yang sakit bersabar dan berikhtiar dalam sakitnya, maka Allah akan memberikan berbagai kebaikan atau pahala sebagaimana yang disebutkan oleh Ustadz Drs. H. Ahmad Yani dalam bukunya Panduan Menghadapi Sakit dan Kematian, sebagai berikut:

1. Menghapus Dosa,

Rasulullah Saw bersabda: “Tiada seorang mu’min yang rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang penyaki atau kesedihan (kesusahan) sampai duri yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya” (HR. Bukhari).

2. Tetap Mendapatkan Pahala Dari Amal Kebaikan Yang Biasa Dilakukannya Diwaktu Sehat

Hal ini karena ia tidak bisa menjalankan amal kebaikan itu bukan karena ia tidak mau, tetapi karena ia dalarn keadaan sakit. misalnya kalau kita biasa ke masjid untuk shalat berjamaah, tentu kita mendapatkan pahala yang besar, setiap langkah diangkat satu derajat dan dihapuskan satu kesalahan kemudian malaikat akan terus mengucapkan shalawat (memintakan ampunan) selama kita masih berada di ruangan shalat tersebut , namun pada saat kita sakit tentu tidak bisa ke masjid tapi kita tetap mendapat pahalanya. Rasulullah Saw bersabda: “Apabila salah seorang hamba sakit atau bepergian (safar), maka Allah mancatat pahalanya seperti pahala amal yang dikerjakannya sewaktu ia tidak bepergian atau sehat.” (HR. Bukhari).

3. Memperoleh Pahala Kebaikan

Rasulullah Saw bersabda: “Tiada seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, kecuali Allah mencatat baginya kebaikan dan menghapus darinya dosa.” (HR. Bukhari).

4. Memperoleh Derajat Yang Tinggi di Sisi Allah SWT

Hal ini karena di dalam surga ada derajat tertentu yang harus dicapai, bila seorang muslim tidak mampu mencapainya dengan suatu amal, maka ia bisa mem¬peroleh derajat yang tinggi itu dengan musibah atau penyakit yang dideritanya, misalnya mati syahid merupakan kematian yang sangat mulia, dia bisa dicapai dengan cara berperang di jalan Allah dan mati pada saat peperangan itu, namun bila seseorang ingin memperoleh kematian yang mulia itu, tapi perang di jalan Allah secara fisik tidak terjadi, maka ia tetap bisa mendapatkan derajat mati syahid dengan penyakit yang menimpa sehingga menyebabkan kematiannya.

Rasulullah saw bersabda: “Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan amal-amal kebaikannya, maka Allah menguji dan mencobanya agar dia dapat mencapai derajat itu.” (HR. Thabrani)

5. Memperoleh Ganjaran Berupa Surga

Rasulullah saw bersabda: “Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan membutakan kedua matanya dan dia bersabar, maka Aku ganti kedua matanya itu dengan surga.” (HR. Ahmad).

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah SWT

Walaupun begitu banyak kebaikan yang akan diberikan Allah kepada kita jika kita ditimpah penyakit dan kesusahan/kesempitan, namun tentu saja sehat adalah hal yang lebih utama. Rosululloh SAW bersabda, “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah.” (HR. Muslim)

Oleh karena itu, marilah kita senantiasa mengupayakan agar kesehatan senantiasa Alloh limpahkan dengan berikhtiar menjaga kesehatan dan menutup sebab-sebab munculnya penyakit. Seperti dengan memakan makanan dan minuman yang halalan toyyibah dan menjaga anggota badan dari dosa dan kemaksiatan. Namun ketika Alloh SWT mencoba kita dengan penyakit, baik ringan maupun berat, marilah kita senantiasa bersabar dan ridho terhadap segala ketentuan Alloh SWT tersebut. Ketaatan kita kepada Tuhan Yang Maha Pemberi Sakit dan Kesembuhan hendaklah tetap kita jaga dan kita kuatkan, agar sakit kita menjadi pahala bagi kita.

Semoga Alloh SWT memberikan kesabaran dan kesembuhan atas penyakit kita, orang tua, saudara-saudara dan anak-anak kita, dan sekalian kaum muslimin. Amin Ya Robbal ‘Alamin

أَقُولُ قَولِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُاللهَ العَظِيمِ لِي وَلكُمْ وَساَئِرِالمُسْلِمِينَ مِنْ كُلِّ ذَ نْبٍ فَاسْتَغْفِرُهُ إنَّهُ هُوَالغَفُورُالرَّحِيم